RSS


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kuliner khas malang

Omzet Tembus Puluhan Juta, Artis Juga Tetap Harus Antre

Lebaran, kuliner menjadi hal wajib yang diburu para pemudik. Beragam kuliner khas Malang, laris manis diburu untuk pengobat rindu bagi warga yang merantau. Bahkan pembeli pun rela antri demi mendapatkan kuliner favotitnya.  Apa saja kuliner yang diburu para pemudik asal Malang? Berikut liputannya

Belum genap pukul 17.00 WIB, Bakso Bakar Pak Man, masih tampak ramai. Beberapa pembeli, menikmati bakso bakar, sembari asyik bercengkrama di warung bakso yang berlokasi di Jalan Diponegoro itu. Di waktu bersamaan, beberapa calon pembeli tampak kecewa tatkala tahu, bakso favoritnya habis tak bersisa.
‘’Lebaran membawa hikmah bagi kami. Omzet meningkat dua kali lipat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika lebaran pun kami tetap buka,’’ ujar Pak Man.
Tak ada persiapan khusus yang ia lakukan untuk memuaskan pecinta bakso buatannya. Ia hanya menambah produksi bakso dibandingkan hari biasa. Pria paruh baya ini merinci, jika hari biasa sanggup menghabiskan 20 kg daging, saat lebaran meningkat hingga 35 kg.
‘’Omzet hariannya mencapai Rp. 8-9 juta. Saat ini mencapai Rp 11-12 juta,’’ ujar pria ramah ini sembari tersenyum. Pak Man menambahkan, pembeli yang membungkus juga membawa kontribusi yang signifikan terhadap produksi baksonya.
‘’Banyak yang dibawa ke luar kota. Belinya sampai ratusan ribu. Selain pemudik, wisatawan juga banyak yang datang ke sini,’’ ujar Pak Man.
‘’Bakso Pak Man ini unik. Dagingnya terasa. Awalnya saya tidak suka pedas, tetapi setelah mencicipi bakso Pak Man kini saya suka pedas. Bumbu dan baksonya membuat ketagihan,’’ ujar Angelina Soumokil salah seorang pelanggan Bakso Bakar Pak Man.
Selain bakso bakar, kuliner lain yang diburu pembeli adalah STMJ 29 di Jalan Trunojoyo. Kedai yang menyajikan beragam jenis olahan susu ini laris manis duburu pemudik.
‘’Biasanya satu hari menghabiskan 90 liter susu. Kalau puasa meningkat menjadi 120 liter. Dulu kalau lebaran tidak buka, tetapi sejak tahun 2000 banyak yang request agar lebaran juga buka,’’ ujar Wahyudo pemilik kedai STMJ 29 Jakan Trunojoyo.
Pria yang juga pemilik Sunrise Event Organizer ini merinci, omzet penjualannya mengalamai kenaikan yang cukup signifikan. Jika hari biasa kedainya mampu meraup omzet Rp. 3,5 juta, ketika lebaran mampu mencapai Rp. 4,5 juta.
Selain STMJ original, produk lain yang menjadi incaran pembeli adalah STMJ Habatusaudah. STMJ ini dipercaya memiliki khasiat menambah kebugaran dan menjaga kesehatan.
‘’Persiapannya tak berbeda dengan hari biasa, hanya menambah bahan saja. Untuk telur misalnya, kami sudah persiapan sejak jauh-jauh hari. Banyak yang dibungkus,’’ ujar pria ramah ini.
Wahyudo menambahkan, pembelinya yang berasal dari luar kota biasanya membeli dalam jumlah banyak. ‘’Sekitar 20 persen banyak yang dibungkus. Biar awet, STMJ harus dimasukkan lemari es setelah itu dihangatkan,’’ ujar Wahyudo memberikan tips.
Tak jauh dari Pasar Besar Malang, ada kuliner yang ramai dikunjungi adalah Tahu Campur Pak Iwan. Warung tahu campur yang berlokasi Jalan Pierre Tendean atau terkenal dengan sebutan Jagalan itu, laris manis diburu pembeli. Bahkan, pembeli-pun rela antri hanya untuk mendapatkan tempat duduk.
‘’Saat lebaran kami tutup, kami baru buka setelah lebaran. Peningkatannya cukup banyak, biasanya menghabiskan 40 kg jerohan sapi, kalau libur lebaran bisa 50 kg,’’ ujar Ichwan pemilik usaha Tahu Campur Iwan.
Pria yang akrab disapa Iwan menambahkan, omzet penjualan tahu campurnya di hari biasa mencapai Rp. 4 juta rupiah, kini bisa meraup hingga Rp. 6 juta rupiah. ‘’Banyak yang membeli untuk dibawa ke perantauan, pesannya mencapai puluhan bungkus,’’ beber Iwan.
Saat ditemui kemarin (23/8), tampak Yuki Kato, bintang remaja asal ibukota yang asyik menikmati tahu campur tersebut.
‘’Belum pernah mencoba tahu campur, karena pecinta kuliner akhirnya mencoba tahu campur. Ternyata enak juga,’’ ujar Yuki Kato kepada Malang Post.
Remaja yang membintangi beberapa film dan serial remaja ini mengaku suka mencoba makanan baru yang belum pernah dicoba sebelumnya.
Ibu Yuki yang juga pernah tinggal di Muharto ini cukup paham dengan berbagai jenis kuliner yang terkenal di Malang. Sehingga dirinya tak kesulitanm untuk mencicipi berbagai kuliner di Malang.
‘’Kebetulan Mama asalnya dari Malang. Tadi ingin mencoba tahu campur dan mampir ke sini karena tadi terlihat ramai,’’ ujar gadis yang pernah memenangi Aktris Utama Ngetop SCTV Award (2011) ini. Pemeran utama serial Heart Series ini menambahkan sangat terkesan dengan kuliner khas Malang.
‘’Selama liburan ini keliling-keliling mencari kuliner. Apalagi di Malang dingin, sangat mendukung untuk menikmati kuliner di Malang yang enal-enak,’’ pungkas pemilik nama asli Yuki Anggraini Kato. (winin maulidya saffanah)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kuliner Khas Jogjakarta





Kipo. Kipo adalah jajanan khas Kotagede. Bentuknya kecil dan dibungkus daun pisang. Kulit kipo warna hijau dengan isian gula jawa. Bungkusan daun pisang berisi adonan yang sudah diberi gula jawa kemudian dipanggang di atas cobek.

Kuliner Khas Jogjakarta
Harum pandan dan kenyal kulit dari tepung ketan yang gurih bercampur dengan manisnya gula jawa. Salah satu tempat legendaris yang menjual kipo adalah kios Bu Djito di Jalan Mondorakan Nomor 27, Kotagede, yang sudah berjualan sejak 1946.

Sego Pecel. Sego berarti nasi, pecel sudah pasti sayuran dengan bumbu kacang. Masakan sederhana ini selalu mampu membuat penikmatnya rindu untuk menyantapnya kembali. Kuncinya memang di bumbu kacang.
Nah, SGPC Bu Wiryo bisa menjadi salah satu tempat makan untuk menikmati sego pecel. Lokasinya masih berada di kompleks Universitas Gajah Mada (UGM) dan sudah ada sejak tahun 1959. Tak heran, ini menjadi tempat makan nostalgia bagi kalangan alumni UGM.
Sego pecel ala Bu Wiryo tak jauh beda dengan nasi pecel lainnya, yaitu berisikan kacang panjang, bayam, dan tauge. Tentu saja tak lupa bumbu kacang gurih dengan sedikit rasa pedas, disiram di atas sayuran. Anda bisa tambahkan lauk lainnya untuk menyantap nasi pecel, ada tempe dan tahu bacem, ataupun sekedar telur goreng.

Gudeg. Mendengar kata “gudeg” saja sudah mampu menerbitkan air liur. Rasanya yang legit dengan paduan gurih dari santan. Nangka muda dimasak dengan santan selama berjam-jam hingga kental dan berubah warna.
Salah satu penjual gudeg yang tenar adalah Gudeg Yu Djum. Sampai-sampai, jika tak sempat makan, gudeg pun dibungkus untuk dijadikan oleh-oleh. Gudeg Yu Djum sering dibeli untuk dibawa pulang ke kota asal. Biasanya bisa awet jika dibungkus dengan kendil atau kendi tanah liat.
Gudeg kering khas Yu Djum ini berisikan telor bebek, ayam kampun, dan sambal krecek. Saking larisnya, siang hari seringkali gudeg di tempat ini sudah habis. Gudeg Yu Djum sudah berusia lebih dari 30 tahun dan terus berjualan di Jalan Wijilan.

Sate Klathak. Pertama kali menikmati sate klathak, tak perlu kaget dengan tampilan tusuk satainya yang tampak menyeramkan itu. Ya, jeruji sepeda yang terbuat dari besi digunakan sebagai tusuk sate. Sate Klathak bisa ditemukan di daerah Bantul.
Daging yang dipakai biasanya daging kambing muda yang sudah dibumbui dengan garam dan sedikit merica, tanpa tambahan kecap dan bumbu lainnya. Begitu sederhana namun malah mengeluarkan kesegaran rasa asli dari daging kambing.
Nama “klathak” sendiri berasal dari bunyi yang keluar saat daging dibakar di tungku bara api. Di Jalan Imogiri Timur dan Pasar Jejeran terdapat banyak penjual Sate Klathak. Namun salah satu yang tenar adalah Sate Klathak Pak Bari yang berada di Pojok Kidul Pasar Jejeran, Wonokromo, Bantul.

Kopi Jos. Ketenaran Kopi Jos ini sudah tak terkatakan lagi. Bisa dipastikan setiap pelancong yang ke Yogyakarta, mampir ke sebuah angkringan jadul di Jalan Mangkubumi, dekat pintu keluar Stasiun Tugu.
Angkringan Lek Man, demikian biasa disebut. Angkringan itu sudah ada sejak tahun 1950-an. Kopi Jos hanyalah kopi hitam pekat. Hal yang membuatnya istimewa adalah arang yang membara dimasukan ke dalam kopi.

Sambil menikmati kopi jos, jangan lupa menyantap sego kucing alias nasi dalam porsi kecil lengkap dengan sedikit lauk seperti ikan teri. Tambahkan aneka gorengan dan sate.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kuliner khas Bali

Kuliner khas Bali 

Brem

bremBali adalah salah satu daerah di indonesia yang paling terkenal di indonesia, bahkan di “luar” sana nama bali lebih terkenal di bandingkan dengan nama indonesia. Bali di kenal karena keindahan alamnya dan hampir pasti orang ke bali ingin menikmati keindahan alamnya berupa pantai-pantai yang indah dan mempesona itu. tetapi disini saya tidak akan ngomongin pantai di bali, disini saya akan coba sedikit ngomongin hal lain yang menarik dari bali yaitu kuliner khas bali. Setelah sebelumnya saya menampilkan makanan khas bali (ayam betutu) kini saya akan coba salah satu minuman khas bali, nama minuman ini adalah brem (bukan brem yang ada di madiun lho).

Brem adalah salah satu jenis minuman khas bali yang dibuat dari beras ketan (hitam / putih) atau campuran kedua jenis beras ketan tersebut yang difermentasikan dengan ragi tape, Mungkin jika di sebagian daerah jawa timur minuman ini biasa di sebut dengan badek. Sebenarnya secara tradisional terutama di tingkat rumah tangga di masyarakat Bali, minuman ini merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan tape, karena memnag produk tape inilah yang utama dimanfaatkan sebagai sajian dan dimakan.

Seperti halnya badek yang jika di endapkan lama menjadi ber arkohol, minuman brem ini juga demikian. Bisa di bilang brem ini adalah minuman alkohol yang di buat dengan bahan dan cara sangat tradisional. Untuk itu saya tidak menganjurkan minuman ini untuk yang beragamma muslim, tujuan saya menghadirkan ini adalah untuk makin menambah pengetahuan kita tentang kekayaan kuliner yang ada di indonesia.

Sate susu

Sate susu. Selama ini bali kita kenal sebagai salahsatu provinsi di indonesia yang agama terbesarnya adalah hindu dan islam hanya menjadi salahsatu agama minoritas, tetapi jangan dikira saat bulan ramadan seperti sekarang ini di bali tidak akan kita temukan keramaian yang berhubungan dengan ramadan. Salahsatu keramaian ramadan yang bisa kita temukan adalah pasar sore ramadan yang terletak di kampung jawa dan makanan paling di cari disana adalah sate susu yang memang menjadi makanan khas kampung jawa terutama saat ramadan.

Bagi masyarakat muslim Bali, makanan yang selalu menjadi buruan sebagai hidangan buka puasa adalah sate susu. Selain karena nikmat, sate susu ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama bulan puasa. Mungkin buat kita yang baru pertama mendengar nama makanan ini akan sedikit bingung, susu kok di buat sate. Yang dimaksud sate susu adalah sate yang terbuat dari bahan utama daging kantung susu sapi yang dimasak, diiris kecil-kecil diberi bumbu ragi dan dibakar diatas tungku.

Walaupun terkesan tidak umum, sate susu ini selalu menjadi menu berbuka favorit yang paling diburu warga setiap ramadhan dan menjadi makanan khas warga muslim di Bali saat bulan puasa. Jadi saat anda sedang berada di bali dan bertepatan dengan bulan ramadan maka tidak ada salahnya anda ke kampung jawa dan menikmati kuliner unik ini. sedangkan buat yang jauh dari bali dan tetap ingin menikmati kelezatan sate susu silahkan anda coba resep sate susu yang saya hadirkan pada postingan sebelumnya.


brongko

Berbagai minuman dan jajanan khas Ramadhan selalu bermunculan saat memasuki bulan puasa. Begitu juga dengan di kampung Islam Kepaon, Denpasar, bali ada sebuah minuman khas Ramadhan yang selalu menemani waktu berbuka puasa dari tahun ke tahun.

Minuman bernama brongko ini, selain rasanya enak, juga sangat cocok untuk berbuka puasa karena kandungan rempah-rempahnya mampu menyegarkan tubuh yang lelah seusai beraktivitas seharian. brongko ini bukan dan tidak sama denga barongko lho..... walau namanya hampir sama. (lihat dalam daftar kuliner indonesia untuk bisa menemukan apa itu barongko).

Brongko memang pas untuk menu buka puasa kita, aroma segar yang di timbulkan oleh kayu manis membuat segar dan memulihkan tnaga kita setelah seharian puasa. selain itu yang tidak kalah penting adalah harga brongko yang sangat murah. Satu bungkus brongko dijual Rp 1.000

Bagi Anda yang berada di luar Bali tak perlu khawatir datang jauh-jauh ke Kampung Islam Kepaon untuk mencari brongko. Karena proses membuat brongko ini cukup mudah, Anda bisa mencobanya di rumah.

Ayam betutu

masakan yang satu ini sudah sangat terkenal di dunia karena ini adalah masakan khas dari bali, surga dunia yang di miliki indonesia.Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Betutu ini telah dikenal di seluruh kabupaten di Bali. Salah satu produsen betutu adalah desa Melinggih, kecamatam payangan kabupaten Gianyar. Ayam betutu juga merupakan makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai sajian pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan di jual. Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali tapi juga tamu manca negara yang datang ke Bali, khususnya pada tempat-tempat tertentu seperti di hotel dan rumah makan/restoran. Betutu tidak tahan disimpan lama, jadi masakan ini kurang cocok jika di jadikan oleh-oleh.Bagi anda yang mau mencoba membuat masakan yang satu iniklik disini untuk mengetahui resep dan cara memasaknya.selamat mencoba.....

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kuliner Khas Kalimantan Selatan

Kuliner Khas Kalimantan Selatan 

 
Soto Banjar

Mungkin yang terkenal dari kuliner Banjar adalah Soto Banjar. Soto ini sendiri sebetulnya tak berbeda dengan soto dari daerah lain. Perbedaannya hanya mungkin pada kuahnya yang lebih bening jika dibandingkan soto lainnya. Selebihnya sama, ada lontong nasi, ada suiran ayam, irisan telur, korket (gaplak), dan taburan bawang goreng. Tapi, kalau sudah sekali nyoba, dijamin suka deh. Apalagi kalau ditambah dengan limau nipis.

Ketupat Kandangan

Yang kedua ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang, bahkan di Kalsel sendiri sudah terkenal kemana-mana. Namanya Ketupat Kandangan. Tak seperti Soto Banjar, Ketupat Kandangan memunyai kuah yang keruh karena terdapat santan yang menambah cita rasanya. Selain itu ketupat ini ditambah ikan ataupun telur untuk menambah variasi lauknya. Perbedaan lain jika Ketupat Kandangan dibandingkan dengan ketupat yang biasa kita temui sehari-hari adalah nasi ketupatnya yang lebih keras. Namun hal itu bukanlah penghalang rasa, malah meningkatkan cita rasanya. Yang belum coba, wajib coba.





Patin Baubar
 

Patin Baubar, patin segar yang dimasak dengan tungku yang berasal dari bara api tempurung kelapa. Tentunya hal ini akan menjadikan aroma tersendiri dan emnambah cita rasa. Patin Baubar sangat cocok jika disajikan dengan nasi putih hangat dan Terong Baparung (terong yang dibakar di atas bara api dan dikasih santan). Ditambah sambal acan (sambal terasi), rasanya enak banget deh... Kalo kata orang bajar 'Nyaman Banar'.









 Manday

Manday, makanan satu ini jadi salah satu makanan favoritku. Terbuat dari kulit tiwadak (cempedak) yang sangat lama diawetkannya. Cara pengawetannya dengan cara sederhana yaitu dengan garam (biasanya pakai uyah bacurai/garam tanpa yodium) dan didiamkan dalam suatu tempat tertutup yang rapat. Pengawetannya sendiri lamanya tergantung selera, semakin lama semakin asam rasanya semakin enak rasanya, bahkan ada yang sampai bertahun-tahun. Manday sendiri bisa dimasak dengan digoreng ataupun dioseng-oseng dibuat menjadi Manday Batanak (ditambah santan dan ikan pepuyu kecil).



Iwak Pakasam/Iwak Basamu





Nah, yang ini namanya Iwak Pakasam atau Iwak Basamu. Hampir sama dengan Manday dalam cara pembuatannya, tapi pembuatannya berbahan dasar Ikan Haruan (Ikan Gabus), Ikan Pepuyu, Ikan Mangki, dan Ikan Sepat. Pembuatannya yaitu ikan yang telah dibersihkan dan diberi garam seperi Manday, ikan diberi samu (beras yang disangrai dan ditumbuk halus namun masih berbentuk). Ikan didiamkan beberapa waktu, beberapa bulan bahkan tahunan, semakin lama semakin asin rasanya. Dimasak biasanya dengan bawang goreng.












Iwak Wadi


Yang ini namanya Iwak Wadi. Pembuatannya sama persis dengan Manday yaitu pengawetan dengan menggunakan uyah bacurai (garam tanpa yodium). Tahan untuk beberapa tahun. Iwak Wadi sendiri mempunyai sejarah yang panjang. Sejarahnya begini, " arkian habarnya tumatan bahari , nang ngaran urang banjar terkenal merantau sampai ka arab saudi, banyak urang banjar nang alim, sampai manjadi imam di masjidil haram, tutih pang hebatnya urang banjar, memang pada setiap musim haji, bajurut nusia datang ka makkah, mamanuhi panggilan nabi Iberahim, tiada katinggalan juha nang bangaran H.Wadi' tutih satiap tahun balabuh ka makkah, tumataan Kalua hidin batulak bakapal, akhirnya sampai juha katanah haramain, makkah madinah, konon kabarnya H.wadi' tutih naik haji nang ka 40 kalinya hudah, umur sasain tuha, awak sasain lamah, atas kahandak Allah nang kuasa, maninggal juha H.wadi' di Makkah, akhirnya sampai juha habar hidin kakampung bahwa hidin talah tiada, berselang babarapa tahun kamudian, makam H. wadi' tutih digali kambali oleh urang arab. memang sudah manjadi kabiasaan disana, makam nang sudah bertahun-tahun akan selalu digali dan dicari sesuatu nang ajaib,. katika itu, samua mayat nang dikubur beberapa tahun nang lalu , kembali digali dan digali, dari sakian ribu mayit nang dikubur, didapati hanya satu nang kada hancur, "masyaAllah, Subhanallah", jar urang arab, kamudian dicarilah identity sang mayit tersebut. didapati dikantung baju hidin nang masih utuh, salambar KTP dgn nama : H. Wadi' asal Kalua, Kalimantan Selatan, Indonesia, katika itu gemparlah seluruh negri arab , didapati ada sang mayit nang puluhan tahun masih utuh kada sing hancuran, setelah dilakukan salidik punya salidik, nangapa gerangan amalan si mayit itu, hingga jasadnya kada sing hancuran, ternyata didapati fakta bahwa beliau urang Kalua, Kalimantan Selatan nang gawian hidin saumur hidupnya tiada lain dan tiada bukan bausaha IWAK WADIK itulah asalnya kanapa jadi iwak wadi' tuti dikatujui urang,......."
Jadi secara garis besar Iwak Wadi berasala dari seorang Pak Haji yang bernama H. Wadi yang tiap tahun menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah. beliau sendiri berasala dari daerah Kalua (termasuk Kabupaten Tabalong). Ketika menunaikan haji, beliau meninggal dunia dan dikuburkan di tanah suci. Ketika kuburannya dibongkar kembali (sudah jadi kebiassan disana untuk mencari identitas si mayyit), jasad belia tidak hancur. Setelah dicari tahu apa pekerjaan beliau selama hidup, ternyata beliau memunyai usaha berjualan iwak wadi. Mulai saat itu iwak wadi disukai oleh orang.



Gangan Humbut


Yang terakhir ini makanan yang sangat terkenal di Banjar. Siapa yang tidak tahu dengan Gangan Humbut? Rasanya yang manis mampu menciptakan selera ketika ditemani sepiring nasi putih hangat, iwak saluang goreng plus sambal terasi. Itupun sudah cukup untuk membangkitkan selera orang tak bernafsu makan. Humbut sendiri berasal dari bagian inti dari pohon nyiur (kelapa). Makanan ini sering disajikan sebagai menu wajib jika ada orang hajatan perkawinan. Apabila perkainan tanpa ada Gangan Humbut ibarat kata sayur tanpa garam, tau kan gimana rasanya...

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
http://1.bp.blogspot.com/_sYx8LhsF1y0/STIDg1apcaI/AAAAAAAAAtQ/aT4xYpYZoKQ/s1600/Naruto_37.png
Free Cheese Cursors at www.totallyfreecursors.com